Suatu saat suamiku harus meneruskan S2nya ke luar negeri untuk tugas
perusahaan. Aku mengantar kepergian suamiku sampai di bandara. Demikian
sejak itu, aku harus membiasakan hidupnya dengan jadwal tugas suamiku,
suatu hari menjelang sore hari, setelah menyediakan makan malam di atas
meja, yang pada saat ini harus disiapkan sendiri, sebab pembantuku
sedang pulang kampung, karena mendadak ada keluarga dekatnya di kampung
yang sakit berat. John teman suamiku orang Italy pada waktu mereka
sekolah di Inggris bersama, sedang mendapat tugas di Indonesia sementara
ini tinggal dirumah. Telah hampir satu bulan John tinggal bersama kami,
istrinya tetap berada di Italy. Seperti biasanya setelah selesai makan
bersama, aku kembali kekamar dan karena udara diluar terasa panas aku
ingin mengambil shower lalu aku mengambil handuk dan masuk ke kamar
mandi untuk berpancur. Letak kamar mandi nyambung dengan kamar tidurnya.
Setelah selesai mandi, aku mengeringkan tubuhku dan dengan hanya
membungkus tubuhku dengan handuk mandi, aku membuka pintu kamar mandi
dan masuk ke dalam kamar tidurku. Disudut seberang kamar tidur yang
tidak tertutup pintunya terlihat John sedang santai dikamarnya, rupanya
dia telah selesai makan dan masuk ke kamarnya untuk nonton tv memang dia
lebih senang di dalam kamar yang lantainya dilapisi karpet tebal dan
udaranya dingin oleh AC.
Dengan masih dililit handuk, aku duduk di depan meja rias untuk
mengeringkan dan bersisir rambut. Pada saat itu John kulihat dari
cerminku mendadak bangkit dari tempat duduknya dan berjalan mondar
mandir di dalam ruangan kamarnya, terlihat malam ini John agak gelisah,
tidak seperti biasa yang selalu menutup pintu kamarnya, malam ini dia
mondar mandir dan sekali-sekali matanya yang biru kecoklatan melihat ke
arahku yang sedang duduk menyisir rambutku. Melihat John seperti itu,
aku bangkit berdiri dan berjalan menuju pintu untuk menutup pintu
kamarku, aku sempat melihat John tersenyum padaku sambil berkata, "Hai
Ratna kau cantik sekali malam ini..!" Tiba tiba John langsung berdiri
melintas kamarnya, tanpa aba-aba salah satu kakinya menahan pintu
kamarku lalu tangannya yang kekar mencoba menggapai pinggangku, tercium
olehku bau alkohol dari mulutnya rupanya John baru saja minum whisky,
"..John sadar.. aku Ratna istri temanmu..!" John bisa bicara Indonesia,
aku mencoba berbalik dan karena eratnya pegangannya di pinggangku, aku
terhuyung-huyung dan aku jatuh telentang di lantai yang dilapisi karpet
tebal. Kedua kakiku terpentang lebar, sehingga handuk yang tadinya
menutupi bagian bawahku tersingkap, yang mengakibatkan bagian bawahku
terbuka polos terlihat bagian pahaku yang putih mulus masih agak basah
karena belum sempat kering dengan betul. Rupanya minuman keras sangat
mempengaruhi pikiran John yang sudah begitu lama tidak kencan dengan
wanita, John dengan cepat berjalan ke arahku yang sedang telentang di
lantai dan sekarang jongkok diantara kedua kakiku yang terbuka lebar
itu. Dengan cepat kepalanya telah berada diantara pangkal pahaku dan
tiba-tiba terasa lidahnya yang kasar dan basah itu mulai menjilati
pahaku, hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli. Aku mencoba
menarik badannya ke atas untuk menghindari serbuannya pada pahaku, akan
tetapi tangannya begitu kekar tubuhnya terlihat besar dan atletis
menahan tubuhku.
John menunjukan matanya yang jalang, yang membuat aku ketakutan sehingga
badanku terdiam dengan kaku. Kedua matanya melotot dengan buas melihat
ke arah selangkanganku, kepalanya berada diantara kedua pahaku.
Jilatannya makin naik ke atas dan tiba-tiba badanku menjadi kejang
ketika bibir John itu terasa menyentuh pinggir dari belahan bibir
kemaluanku dari bawah terus naik ke atas dan akhirnya badanku terasa
meriang ketika lidah John yang besar basah dan kasar itu menyentuh
klitorisku dan menggesek dengan suatu jilatan yang panjang, yang membuat
aku terasa terbang melayang-layang bagaikan layang-layang putus ditiup
angin."Aduuuhh!" tak terasa keluar keluhan panjang dari mulutku. Tubuhku
terus bergetar-getar seperti orang kena setrum dan mataku terbeliak
melihat kearah lidah John yang bolak balik menyapu belahan bibir
kemaluanku dan dengan tanpa kusadari kedua pahaku makin kubuka lebar,
memberikan peluang yang makin besar pada lidah John bermain-main pada
belahan kemaluanku. Dengan tak dapat ditahan lagi, cairan pelumas mulai
membanjiri keluar dari dalam kemaluanku dan dari cairan ini makin
membuat John makin giat memainkan lidahnya terus menyapu dari bawah ke
atas, mulai dari permukaan lubang anusku naik terus menyapu belahan
bibir vaginaku sampai pada puncaknya yaitu pada klitorisku. Ohhh...
dengan cepat vaginaku menjadi basah kuyup oleh cairan nafsu yang keluar
terus menerus dari dalam vaginaku. Sejenak aku seakan-akan lupa diri,
terbawa oleh nafsu birahi yang melanda.akan tetapi pada saat berikut aku
baru sadar akan situasi yang menimpaku."Aduuuhh benar-benar gila ini,
aku terbuai oleh nafsu karena sentuhan seorang laki laki asing.. aaahh..
tidak.. tidak bisa ini terjadi!", dengan cepat aku menarik tubuhku dan
mencoba bergulir membalik badan untuk bisa meloloskan diri dari John.
Dengan membalik badan, sekarang aku merangkak dengan kedua tangan dan
lutut dan rupanya ini suatu gerakan yang salah yang berakibat sangat
sangat fatal bagiku karena dengan tiba-tiba terasa sesuatu tenaga yang
besar menahan pinggangku dan ketika masih dalam keadaan merangkak itu
aku menoleh kepalaku ke belakang, terlihat John dengan kedua tangannya
merangkul pinggangku dan kepalanya mendekap punggungku tangannya mencoba
menarik handuk yang hanya tinggal separoh melilit badanku, badannya
yang berat itu menekan tubuhku. Aku mencoba merangkak maju dan berpegang
pada tepi tempat tidur untuk mencoba berdiri, akan tetapi tiba-tiba
John menekan badannya yang beratnya hampir 80 Kg itu sehingga posisiku
yang sudah setengah berlutut, karena beratnya badan John, akhirnya aku
tersungkur ke tempat tidur dengan posisi berlutut di pinggir tempat
tidur dan separuh badan tertelungkup di atas tempat tidur, di mana badan
John menidih badanku. Kedua kaki John berlutut sambil bertumpu di
lantai diantara kedua pahaku yang agak terkangkang dan karena posisi
badanku yang tertelungkup itu, akhirnya handuk yang setengah melilit dan
menutupi badanku lepas, sehingga seluruh tubuhku terbuka dengan lebar.
Terdengar John mendesah melihat pinggangku yang ramping serta bongkahan
pantatku yang bulat menonjol "..Oh..Ratna tak kusangka kau begitu
sexy..!" Tubuh John makin dirapatkan ketubuhku, sehingga terasa pantatku
tergesek oleh kedua pahanya yang besar dan berbulu.
Dalam usaha merenggangkan kedua kakiku, tangan John bergerak-gerak
diselangkanganku dan tanpa dapat dihindari bagian bawah vaginaku
tergesek-gesek oleh jari jarinya yang besar besar itu. "Ouch..!..stop
John..!" Aku mencoba menyadarinya, kedua tanganku tidak dapat digerakkan
karena terhimpit diantara badanku sendiri .Tiba-tiba aku merasakan ada
suatu benda kenyal, bulat panas terhimpit pada belahan pantatku dan
tiba-tiba aku menyadari akan bahaya yang akan menimpaku, John rupanya
sudah mulai beraksi dengan menggesek-gesekan batang kemaluannya pada
belahan kenyal pantatku. "Auooohh.. John.. stop! pleasee..aach..!"
dengan panik aku mencoba menyuruhnya berhenti melakukan aksinya, akan
tetapi seruan itu tidak dipedulikan oleh John malahan sekarang terasa
gerakan-gerakan menusuk nusuk benda tersebut pada pantatku mula-mula
perlahan dan semakin lama semakin gencar saja. Aku menoleh ke kanan, ke
arah kaca besar lemari yang persis berada di samping kanan tempat tidur,
terlihat batang kemaluan orang asing tersebut telah tegang dan ya
ampun..besar sekali..! dan terlihat batang kemaluannya yang merah
berurat bagai sosis besar dengan ujungnya berbentuk agak bulat sedang
menggesek gesek bagian pantatku. Rupanya Orang asing ini sudah sangat
terangsang dan sekarang dia sedang berusaha memperkosaku. Aku
benar-benar menjadi panik, bagaimana tidak.. aku akan disetubuhi oleh
teman suamiku yang kelihatan sedang kesetanan oleh nafsu birahinya.
Tanpa kusadari sodokan-sodokan batang kemaluan John semakin gencar saja,
sehingga aku yang melihat melalui cermin gerakan pantat bule yang
bahenol pahanya yang kekar tersebut , benar-benar terpesona karena
gerakan tekanan-tekanan ke depan pantatnya benar-benar sangat cepat dan
gencar, terasa sekarang serangan-serangan kepala batang kemaluannya
tersebut mulai menimbulkan perasaan geli pada belahan pantatku dan
kadang-kadang ujung batang kemaluannya menyentuh dengan cepat lubang
anusku, menimbulkan perasaan geli yang amat sangat. Terlihat kedua
kakinya melangkah ke depan, sehingga sekarang kedua pahanya yang berbulu
memepeti kedua pahaku dan gerakan tekanan dan cocolan-cocolan kepala
batang kemaluannya mulai terarah menyentuh bibir kemaluanku, aku menjadi
bertambah panik, disamping perasaan yang mulai terasa tidak menentu,
karena sodokan-sodokan kepala batang kemaluan John menimbulkan perasaan
geli dan mulai membangkitkan nafsu birahiku yang sama sekali aku tidak
kehendaki.
Akhirnya dengan suatu gerakan dan tekanan yang cepat, John mendorong
pantatnya ke depan dengan kuat, sehingga batang kemaluannya yang telah
terjepit diantara bibir kemaluanku yang memang telah basah kuyup dan
licin itu, akhirnya terdorong masuk dengan kuat dan terbenam separoh
kedalam vaginaku, diikuti dengan jeritan panjang kepedihan yang keluar
dari mulutku. "Aaduhh..!" kepalaku tertengadah ke atas dengan mata yang
melotot serta mulut yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua
tangan mencengkeram dengan kuat pada kasur. Akan tetapi John, tanpa
memberikan kesempatan padaku untuk berpikir dan menyadari keadaan yang
sedang terjadi, dengan cepat mulai memompa batang kemaluannya dengan
gerakan-gerakan yang buas, tanpa mengenal kasihan pada istri temannya
yang baru pertama kali ini menerima batang kemaluan yang sedemikian
besarnya dalam vaginaku.
Batang kemaluannya yang baru masuk sebagian itu dengan cepat keluar
masuk mengaduk-aduk lubang kemaluanku tanpa mempedulikan betapa besar
batang kemaluannya dibandingkan dengan daya tampung vaginaku. Walaupun
hanya sebagian dari batang kemaluan bule itu yang masuk dari setiap
gerakan menyebabkan keseluruhan bibir vaginaku mengembang dan
mencengkeram batangnya dan klitorisku yang sudah keluar semuanya dan
mengeras ikut tertekan masuk ke dalam, di mana klitorisku terjepit dan
tergesek dengan batang kemaluannya yang besar dan berurat
itu,"Ooohh..aku keenakan.. ini tak mungkin terjadi!" pikirku setengah
sadar. "Aku mulai menikmati disetubuhi oleh teman suamiku, bule lagi?
gila!" sementara perkosaan itu terus berlangsung, desiran darahku terasa
mengalir semakin cepat, pikiran warasku perlahan-lahan menghilang kalah
oleh permainan kenikmatan yang sedang diberikan oleh keperkasaan batang
kemaluannya yang sedang 'menghajar' liang kenikmatankuku, perasaanku
seakan-akan terasa melayang-layang di awan-awan dan dari bagian vaginaku
terasa mengalir suatu perasaan mengelitik yang menjalar ke seluruh
bagian tubuh, membuat perasaan nikmat yang terasa sangat fantastis,
membuat mataku terbeliak dan terputar-putar akibat pengaruh batang
kemaluan John yang besar begitu tajam dan begitu dahsyat mengaduk-aduk
seluruh bagian yang sensitif didalam vaginaku tanpa ada yang tersisa
satu milipun. Keseluruhan syaraf syaraf yang bisa menimbulkan kenikmatan
dari dinding dalam vaginaku tak lolos dari sentuhan, tekanan, gesekan
dan sodokan kepala dan batang kemaluan John yang benar-benar besar itu,
rasanya paling kurang tiga kali besarnya tapi seratus kali lebih nikmat
dari batang kemaluan suamiku dan cara gerakan pantat bule perkasa ini
bergerak memompakan batang kemaluannya keluar masuk ke dalam vaginaku,
benar-benar fantastis sangat cepat, membuatku tak sempat mengambil nafas
ataupun menyadari apa yang terjadi, hanya rasa nikmat yang menyelubungi
seluruh perasaanku, membuat secara total aku tidak dapat mengendalikan
diri lagi.
aku mulai menyadari akan hebatnya kenikmatan yang sedang menyelubungi
seluruh sudut-sudut yang paling dalam di relung tubuhku akibat
sodokan-sodokan batang kemaluan bule dalam rongga vaginaku yang menjepit
erat, "Aaahh.. !" tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang besar,
benar-benar besar sedang mulai memaksa masuk ke dalam vaginaku, memaksa
bibir vaginaku membuka sebesar-besarnya, rasanya sampai sebatas
kemampuan yang bisa kutolerir. Aku menoleh ke arah cermin untuk melihat
apa yang sedang memaksa masuk ke dalam vaginaku itu dan.., "Aaaduuuhh..
gila.. benar-benar fantastis besarnya penis bule ini" keluhku, terlihat
bagian pangkal belakang batang kemaluan John sepanjang kurang lebih 5 cm
membengkak, membentuk seperti bonggol, dan dari bagian tersebut sedang
mulai dipaksakan masuk, menekan bibir-bibir kemaluanku dan secara
perlahan-lahan menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku . "'Ooohh..
aaampun.. jangan John.. aku akan mati kalau engkau memaksakan benda itu
masuk ke dalamku!" aku memelas tak berdaya seakan-akan John akan
mengerti, akan tetapi sia-sia saja, dengan mata melotot aku melihat
benda tersebut mulai menghilang ke dalam kemaluanku, "Rat.. nanti kalau
sudah masuk semuanya dan licin kau akan merasakan kenikmatan yang kamu
belum pernah rasakan sebelumnya..!" John mencoba menenangkanku, kepalaku
tertengadah ke atas dan mataku terbalik ke belakang sehingga bagian
putihnya saja yang kelihatan, dan sekujur badanku mengejang, bongkahan
tersebut terus menerobos masuk ke dalam lubang vaginaku, sampai akhirnya
seluruh lubang kenikmatanku dipenuhi oleh kepala, batang kemaluan dan
bongkahan pada pangkal batang kemaluan bule tersebut.
Oh.. benar-benar terasa sesak dan penuh rongga vaginaku dijelali oleh
keseluruhan batang kemaluan bule tsb. Dalam keadaan itu John terus
melanjutkan menekan-nekan pantatnya dengan cepat, membuat badanku ikut
bergerak-gerak karena belakang batang kemaluannya telah terganjal di
dalam lubang kemaluanku akibat bongkahan pada pangkal batang kemaluannya
yang besar itu. Pantat John tersebut terus bergerak-gerak dengan
liarnya, sambil bibirnya menciumi pundakku yang sudah tidak ditutupi
handuk, terengah-engah dan mendengus-dengus, hal ini mengakibatkan
batang kemaluannya dan bongkahan tersebut mengesek-gesek pada
dinding-dinding vaginaku yang sudah sangat sangat kencang dan sensitif
mencengkeram, yang menimbulkan perasaan geli dan nikmat yang amat
sangat..sehingga kepalaku tergeleng-geleng ke kiri dan ke kanan dengan
tak terkendali dan dengan histeris pantatku kutekan ke belakang merespon
perasaan nikmat yang diberikan oleh John, yang tak pernah kualami
selama ini."Ooohh.. tidak.." pikirku, "Aku tak pantas mengalami ini..
aku bukan seorang maniak seks! Aku selama ini tidak pernah nyeleweng
dengan siapa pun.. ta.taapii.. sekarang.. ooohh seorang bule? aduuuhh!
Tapiii.. ooohh.. enaaaknya.. aghh.. akuuu.. tak dapat menahan ini..
agghh.. aku tak menyadari betapa.. nikmaaatnya penis besar dari seorang
bule yang perkasa..! aaaaqhh..!"
Akhirnya aku tidak dapat mengendalikan diriku, rasa bersalah kalah oleh
kenikmatan yang sedang melanda seluruh tubuhku dari perasaan yang begitu
nikmat yang diberikan John padaku, dengan tak sadar lagi aku mendesah
mengerang dan mengguman, "Ooohh..John you're cock is so biiig.. so
gooood..! enaaakk.. aaaggh! teruuusss.. puasin aku.. Fuuuck meee
Jooohn.." Aku benar-benar sekarang telah berubah menjadi seekor kuda
liar, aku betinanya sedang ia kuda jantannya. Perkosaan sudah tidak ada
lagi dibenakku, pada saat ini yang yang kuinginkan adalah disetubuhi
oleh John senikmat mungkin dan selama mungkin, dan akhirnya aku
mengalami orgasme yang pertama yang benar-benar dahsyat, suatu
kenikmatan yang tak pernah kualami dengan suamiku selama ini."Ooohh..
yaa Ooohh.. puasin lagi aku John Ooohh.. setubuhi aku dengan batang
kemaluanmu yang begitu besar dan perkasa!..aaaagghhh...!" terasa cairan
hangat terus keluar dari dalam tubuhku, membasahi rongga-rongga di dalam
lubang kemaluanku. "Aaagghhh.. ooohh.. benar-benar nikmaaaaat..!"
keluhku tak percaya, terasa badanku melayang-layang, suatu kenikmatan
yang tak terlukiskan. "Aaagghhh!" gerakanku yang liar pada saat
mengalami orgasme itu agaknya membuat John merasa nikmat juga,
disebabkan otot-otot kemaluanku berdenyut-denyut dengan kuat mengempot
batang kemaluannya, mungkin pikirnya ini adalah kuda betina terhebat
yang pernah dinikmatinya, hangat.. sempit dan sangat liar, batang
kemaluan John yang besar itu mulai membengkak, sementara gerakan-gerakan
tekanannya makin cepat saja, kelihatan John akan mengalami orgasme,
gerakan-gerakan yang liar dari batang penisnya yang besar itu
menimbulkan perasaan ngilu dan nikmat pada bagian dalam vaginaku,
membuatku kehilangan kontrol dan menimbulkan perasaan gila dalam diriku,
pantatku kugerak-gerakkan ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi
gerakan sodokan John yang makin cepat saja."Ooohh.. aaaduuh.. aaaghh!
Joooohn..aku mau keluuuuaaar laaaggiii..!!" lenguhan panjang keluar dari
mulutku mengimbangi orgasme kedua yang melandaku. Badanku meliuk-liuk
dan bergetar dengan hebat kedua kakiku kurapatkan erat erat , kepalaku
tertengadah ke atas dengan mulut terbuka dan kedua tanganku mencengkeram
kasur dengan kuat sedangkan kedua otot-otot paha mengejang dengan hebat
dan kedua mataku terbeliak dengan bagian putihnya yang kelihatan
sementara otot-otot dalam kemaluanku terus berdenyut-denyut dan hal ini
juga menimbulkan perasaan nikmat yang luar biasa pada John karena batang
kemaluannya terasa dikempot kempot oleh lobang vaginaku yang
mengakibatkan dia juga mengalami orgasme dan terasa cairan hangat dan
kental yang keluar dari batang kejantanannya, rasanya lebih hangat dan
lebih kental dan banyak dari punya suamiku, air mani John serasa
dipompakan, tak henti-hentinya ke dalam lobang vaginaku, rasanya
langsung ke dalam rahimku banyak sekali.
Aku dapat merasakan semburan-semburan cairan kental hangat yang kuat,
tak putus-putusnya dari air maninya .memompakan benihnya ke dalam
kandunganku terus menerus hampir selama 1 menit, mengosongkan air
maninya yang tersimpan cukup lama, karena selama ini dia tidak pernah
bersetubuh dengan istrinya yang berada jauh dinegaranya. John terus
menekan batang kemaluannya sehingga clitorisku ikut tertekan dan hal ini
makin memberikan perasaan nikmat yang hebat, yang tak kusangka, tubuhku
bergetar lagi merasakan rangsangan dahsyat sampai akhirnya aku
mengalami orgasme yang ketiga. Akhirnya aku tertidur dengan nyenyaknya
karena letih. Keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh yang masih
terasa lemas dan terasa tulang-tulangku seakan-akan lepas dari
sendi-sendinya, sambil melirik ke arah John yang sedang tertidur lelap
kupandangi tubuhnya yang telanjang kekar besar terlihat bulu bulu halus
kecoklat coklatan menghias dadanya yang bidang lalu bulu bulu tersebut
turun kebawah semakin lebat dan memutari sebuah benda yang tadi malam
'menghajar' vaginaku, benda itu masih tertidur tetapi ukurannya bukan
main seperti penis suamiku yang sudah tegang maximum. Tiba tiba darahku
berdesir, vaginaku terasa berdenyut, "..Oh.. apa yang terjadi pada
diriku..?"
No comments:
Post a Comment