Saturday, August 16, 2014

Penjara Bung Karno di Bandung, tidak terurus dan nyaris dilupakan pemerintah

Penjara Banceuy memang masih berdiri tegak hingga saat ini. Berada di pusat perkotaan Bandung, namun keberadaannya seolah telah terlupakan. Padahal bekas penjara Presiden pertama Soekarno ini saksi bisu perjalanan kemerdekaan Republik Indonesia diraih.

Di tempat ini Bung Karno pernah diasingkan pada 1929. Dia ditahan karena telah dianggap melakukan pemberontakan dan dijerat pasal karet 'haatzai arikelen'. Di tempat inilah, Indonesia menggugat, menggaung lewat pembelaannya.
Saat mencoba menelusuri penjara yang lokasinya dikelilingi pertokoan. Pemerintah telah menetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang telah dilindungi UU RI No 11/2010 dan Perda Kota Bandung No 19/2009. Namun ironis sekali melihatnya. Status penjara ini seolah tak jelas dan terkesan tidak diperhatikan pemerintah.

Berada di dalam lingkaran pagar, penjara ini berdiri. Secara bangunan tidak ada yang berubah sejak dibangun 1877 silam oleh Pemerintah Belanda. Hanya saja adanya polesan cat yang didominasi hijau agar terkesan lebih indah.

Di dalam sel nomor 5 yang hanya berukuran 2,5 x 1,5 meter itu berisi kasur lipat dan sebuah meja kecil. Di dalamnya terpampang ungkapan bapak proklamator itu dengan, "Koe korbankan Dirikoe di Penjara ini Demi Bangsa dan Negaraku Indonesia."

Sudut lain atau berhadapan dengan pintu, dua gambar Soekarno menghiasi dinding, ada juga ukiran Garuda dan teks Pancasila. Di luar sel ada tugu yang mana itu merupakan bekas kamar mandi yang dibangun nonpermanen.

Berjalan sekitar 50 meter lagi, berdiri bangunan yang mana itu merupakan tempat sipir berjaga. Kondisinya malah lebih memprihatinkan. Tidak ada sama sekali perhatian yang diberikan pemerintah. Adalah Ahmad (49) orang yang peduli akan keberadaan situs bersejarah ini. Entah, nasibnya seperti apa jika tidak ada Ahmad.

Dengan dedikasinya dia jaga dan rawat. Bahkan beberapa ritual dilakukan untuk menjaga hal-hal yang menjadi hawa negatif di dalamnya. Ahmad menuturkan, kini kondisinya sebenarnya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Pada 2012 renovasi dilakukan agar situs sejarah ini tetap tampil indah.

Dengan hasil swadaya terkumpul uang sekitar Rp 20 juta. Biaya itu dilakukan untuk perawatan dengan maksud agar orang tahu bahwa di tempat ini ada perjuangan Soekarno. Dari segi kelayakan, tempat ini memang sudah cukup layak. Hanya saja pemanfaatan yang tidak dilakukan. Jejak Bung Karno ini paling tidak bisa menjadi tempat wisata sejarah, selain wisata kuliner dan belanja yang memang kesohor di Bandung.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa dirinya akan menggagas wisata sejarah Bung Karno. Tercatat beberapa situs Bung Karno di Kota Bandung adalah makam Marhaen, rumah Ibu Inggit Garnasi, Gedung Indonesia Menggugat, Lapas Sukamiskin, Gedung KAA dan Lapas Banceuy ini.

"Kami akan revitalisasi penjara Bung Karno," terangnya beberapa waktu lalu. Untuk menarik minat wisata sejarah, pria yang akrab disapa Emil itu bahkan akan membuat patung Bung Karno. Diharapkan dengan direvitalisasinya jejak Bung Karno ada ketertarikan masyarakat untuk menghargai sejarah.

Seperti apa yang pernah dikatakan Bung Karno ; Jas Merah (jangan sesekali melupakan sejarah).
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa para pahlawan !!

No comments:

Post a Comment