udah sebulan ini aku tinggal dirumah, sejak Aku dan Aa bertengkar karena
Aa cemburu dan curiga aku memasukan pria lain ketempat kost. Aa
menyuruhku tinggal dirumah orang tuaku agar ada yang menjagaku.
Namun saat aku kembali tinggal di rumah orang tuaku, kondisi Rumah
Tangga Orang Tuaku juga sedang tidak bagus, hampir tiap hari terjadi
pertengkaran diantara Ibu dan Bapak, walaupun aku tidak tahu apa
penyebabnya.
Hari ini ibu dan bapak bertengkar lagi, penyebabnya ibu menolak saat bapak minta bersetubuh.
Hari itu Ibu sedang pergi ke Sukabumi, kerumah kakek dan nenek orang
tuan dari pihak Ibu. Sekitar jam 10.00 malam, Bapak datang dari
mengantar Ibu ke terminal bekasi. Selesai makan, Bapak mengunjungi
kamarku.
"Yun.. kamu sudah tidur..?" kata Bapak sambil mengetuk pintu kamarku.
"Masuk.. Pak.. Yuyun belum tidur," teriakku dari dalam kamar sementara aku sudah berbaring di tempat tidur.
Pintu kamar terbuka, kulihat Bapakku menatapku di depan pintu dari raut mukanya seakan mau menanggis.
"Bapak.. kenapa..? kataku sambil berusaha duduk di tempat tidur.
Bapakku masuk ke kamarku lalu duduk di sampingku, dia memelukku sambil meneteskan air mata.
"Ibumu makin parah saja sayang, Dia tidak mau bapak ajak berhubungan
badan lagi. Sedengkan bapak masih butuh kebutuhan itu Yun." tangis
Bapakku yang mambasahi dasterku. Aku pun mulai terisak.
"Bapak.. Mungkin Ibu sedang gak mood, Bapak harus sabar menghadpi Ibu.
Yuyun yakin lama lama Ibu mau Bapak ajak berhubungan badan lagi" bujukku
menghibur
Bapak menatapku lalu diciumnya keningku dan berkata,
"Iya.. Bapak harus tegar yach.. Yun, Bapak sayang sama Ibu dan Kamu berdua." Ujarnya.
Lalu Bapak mencium kedua pipiku, tetapi ketika akan berpaling secara
tidak sengaja bibir Bapak menyentuh bibirku. Aku tiba-tiba ada perasaan
aneh pada diriku, aku merasa terangsang lebih-lebih aku terbayang
cumbuan Hendra dan Anto beberapa waktu lalu. Kubalas kecupan Bapakku,
kukecup bibirnya dengan dalam dan lidahku kucoba masukkan ke mulut
Bapakku, Bapakku yang agak gelagapan dan mulai terangsang, mengikuti
dengan balasan lidahnya sehingga lidah kami bertautan. Rupanya Bapakku
makin terangsang, disibaknya selimut yang masih menutup tubuhku sehingga
aku yang memakai daster mulai digerayangi Bapakku. Lidah kami masih
bertautan membuat makin bergelora nafsu seks kami. Aku biarkan saja
ketika tangan Bapakku mulai merayap di paha putihku yang semakin naik
sehingga menyentuh celana dalamku. Jari tengahnya mulai menggaruk
vaginaku yang masih tertutup celana dalam. Aku mulai mengelinjang.
Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan Bapak mulai beralih
dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut. Darahku
semakin berdesir. Mataku terpejam. semakin kupejamkan mataku semakin
melayang perasaanku, dan menikmati kelembutan yang memancing gairah ini.
Kembali Bapak yang melepas bibirnya dari bibirku. Namun kali ini,
dengan lembut namun tegas, ia mendorong tubuhku sambil satu tangannya
masih terus membelai pahaku, membuat kedua tanganku yang menahanku pada
posisi duduk tak kuasa melawan dan akupun terbaring pasrah menikmati
belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku.
Bapak mengambil inisiatif mencium bibirku kembali, yang serta merta
kubalas dengan hisapan pada lidahnya. Mungkin saat itu gairahku semakin
menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke
selangkanganku, membelai barang milikku yang paling sensitif yang masih
terbalut celana dalam itu dengan lembut namun pasti.
"Mmhh.. Pak..sudah terlalu jauh Pak.." desahku di sela-sela ciuman panas
kami. Aku agak lega saat tangan kekarnya meninggalkan selangkanganku,
buah dadaku yang montok dan puting payudaraku menggoda, membuatnya
semakin penasaran. Ia kembali mencium bibirku, namun kali ini lidahnya
mulai berpindah-pindah ke telinga dan leherku, untuk kembali lagi ke
bibir dan lidahku.
Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing
menjadi semakin bergairah, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya
meraba-raba dadaku mengacung. Tanpa kusadari aku mulai memainkan kaos
bajunya, dan setelah bajunya kusingkap terlihat dada bidang dan kekar di
depan mataku
Bapak menjilati dan menghisap dada dan putingku di sela-sela desah dan
rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangan demi rangsangan yang
semakin lama semakin menggelora ini, "..Oooh Bapak suuddhaah.. Pak..
stoop..!!" tetapi Bapak terus saja merangsangku bahkan tangannya mulai
melepas celananya, sehingga kini ia benar-benar telanjang bulat.
Penisnya yang besar dan berotot mengacung tegang, karuan aku terbelalak
melihatnya, besar dan perkasa lebih perkasa dari penis Aa', vaginaku
tiba tiba berdenyut tak karuan. Oh..tak kupikirkan akibat dari
keisenganku tadi yang hanya ingin mencium pipinya saja sekarang sudah
berlanjut sedemikian jauh.
Bapak melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku. Ia
dan membungkukkan badannya menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah
dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke
seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika
lidahnya menggoda selangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas
pinggiran CD ku, semili lagi menyentuh bibir vaginaku. Yang bisa
kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak birahi,
rasa penasaranku menginginkan lebih dari itu tapi akal sehatku masih
menyatakan bahwa ini perbuatan yang salah.
Akhirnya, dengan menyibakkan celana dalamku, Bapak mengalihkan
jilatannya kerambut kemaluanku yang telah begitu basah penuh lendir
birahi. "ggaahh.. Paaakk..stoop..ohh.." bagaikan terkena setrum
rintihanku langsung menyertai ledakan kenikmatan yang kurasakan saat
lidah Bapak melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh
klitorisku.
"Ohh.. ohh.. ngh.. ngh.. ngh.. ohh.. Bapak.. Paaakk.." Pikiranku benar
benar bercabang tetapi herannya aku tetap mengangkatkan pantatku,
sementara tanganku menolak kepalanya sambil mengacak-acak dan
menjambak-jambak rambutnya. Lendir gairah mengalir dari lobang vaginaku,
sementara lidah dan mulut Bapak yang tak henti mengejar sambil menjilat
dan menghisap vaginaku. Kenikmatan merebak cepat sekali, berpangkal
dari vaginaku ke seluruh tubuhku, membuat pandanganku gelap dan kepalaku
terasa melayang. Aku merasakan ada yang ingin meletup pada diriku.
Mungkin Bapak mengetahui juga, segera Bapak melepas lidahnya dari
vaginaku, lalu mencoba melepas celana dalamku yang sudah basah kuyup tak
karuan, "..Jangaan..Paak..!" tetapi kuangkat juga pantatku untuk
memudahkan aksinya.
Kini kami sama-sama telanjang bulat. Tubuh kekar Bapak berlutut di
depanku. Lobang vaginaku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut
melihat batang kontol Bapak yang tegang besar kekar berotot berbeda
dengan punya suamiku yang lebih kecil. Oohh..betul betul luar biasa
napsu birahiku makin mengebu gebu. Entah mengapa aku begitu terangsang
melihat batang kontol yang bukan punya suamiku. Oooh begitu besar dan
perkasa, pikiranku bimbang karena aku tahu sebentar lagi aku akan
disetubuhi oleh Bapak kandungku, anehnya gelora napsu birahiku terus
mengelegak.
Kupasrahkan diriku ketika Bapak membuka kakiku hingga mengangkang lebar
lebar, lalu Bapak menurunkan pantatnya dan menuntun kontolnya ke bibir
vaginaku. Kerongkonganku tercekat saat kepala kontol Bapak menembus
vaginaku.
"Hngk..! besaar..sekalii..Paaakkk.." Walau telah basah berlendir, tak
urung kontolnya yang demikian besar kekar berotot begitu seret memasuki
liang vaginaku yang belum pernah merasakan sebesar ini, membuatku
menggigit bibir menahan kenikmatan hebat bercampur sedikit rasa sakit.
Tanpa terburu-buru, Bapak kembali menjilati dan menghisap putingku yang
masih mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan
giginya pada putingku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati
dan menghisap putingku, membuatku tersihir oleh kenikmatan tiada tara,
sementara setengah kontolnya bergerak perlahan dan lembut menembus
vaginaku. Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan,
memancing gairahku semakin bergelora dan lendir birahi semakin banyak
meleleh di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berotot ini ke dalam
liang kenikmatanku tahap demi tahap.
Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke
puting yang lain, membuat kepalaku terasa semakin melayang didera
kenikmatan yang semakin bergairah. Akhirnya napsu birahikulah yang
menang laki laki perkasa ini benar benar telah menyeretku kepusaran
kenikmatan menghisap seluruh pikiran jernihku dan yang timbul adalah
rangsangan dahsyat yang membuatku ingin mengarungi permainan sex dengan
Bapakku ini lebih dalam.
"..Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. Paakkk.. masukin Kontolnya Pak yang
dalaam..!! oouch.. niikmaat.. Paaakk..!! aku merasakan suatu rangsangan
yang hebat didalam diriku. Seluruh rongga vaginaku terasa penuuh,
kurasakan begitu nikmatnya dinding vaginaku digesek batang kontol bapak
yang keras dan besaar..!
Akhirnya seluruh batang kontol bapak yang kekar besar itu tertelan
kedalam lorong kenikmatanku, memberiku kenikmatan hebat, seakan bibir
vaginaku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini.
Melepas putingku, Bapak mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan,
"..oouch.. niikmaat.. Paakk..!!" aku pun tak kuasa lagi untuk tidak
merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur
dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya
napasku semakin tersengal-sengal diselingi desah desah penuh kenikmatan.
"hh.. sshh.. hh.. Paakkk.. oohh ..suungguuhh.. niikmmaat sahyangghh.." Bapak membalas dengan pertanyaan
"Ohh.. Yuyun nikmatan mana dengan kontol suamimu..?" otakku benar benar terhipnotis oleh kenikmatan yang luar biasa..!
jawabanku benar benar diluar kesadaranku "Ohh ssh pak.. kontol bapak
besaar sekalii..! jauh lebih nikmaat ..!! Bapak makin gencar melontarkan
pertanyaan aneh aneh,
"..hh..Yuyun lagi diapain memekmu sama kontolnya Bapak..?" aku bingung menjawabnya,
"Bilang lagi dientot..!" Bapak memaksaku untuk mengulangnya, tapi dasar
aku lagi terombang ambing oleh buaian birahi akupun tidak malu malu lagi
mengulangnya
"hh.. hh.. sshh.. mmhh..lagi dientot Paakkk.."
Tiba tiba aku makin berani mengulangnya bahkan dengan tambahan kata kata
" och.. entotin terus sayaang entotin memekku pake kontolmu yang
perkasa ituu..!!" apa yang terjadi benar benar luar biasa, Bapak menjadi
makin beringas mendengar ucapanku itu, genjotannya makin membabi buta
batang kontol yang besar berurat "menghajar" habis lobang vaginaku tanpa
ampun dan akupun makin histeris dibuatnya kata kataku makin vulgar "
ooh.. ssh.. aachh.. Bapaku.. ennaak.. sekaallii.. entootin teruss
memekku.. aah kontolmu dahsyaat sekalii..!!, oh apa yang terjadi pada
diriku? begitu antutiasnya aku merespon kata kata vulgar Bapaakkk ini,
tak pernah kusadari begitu nikmatnya disetubuhi laki laki yang bukan
suami sendiri.
Terus menerus kami saling memberi kenikmatan, sementara lidah Bapak
kembali menari di putingku yang memang gatal memohon jilatan lidah
kasarnya. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas
rambutnya. Rasa kesemutan berdesir dan setruman nikmat makin menjadi
jadi merebak berpusat dari vagina dan putingku, keseluruh tubuhku hingga
ujung jariku. Kenikmatan menggelegak ini merayap begitu dahsyat
sehingga terasa seakan tubuhku melayang. Penisnya yang dahsyat semakin
cepat dan kasar menggenjot vaginaku dan menggesek-gesek dinding vaginaku
yang mencengkeram erat.
Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Aku
begitu menikmatinya sampai akhirnya seluruh tubuhku terasa penuh
setruman birahi yang intensitasnya terus bertambah seakan tanpa henti
hingga akhirnya seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa
kukendalikan saat kenikmatan gairah ini meledak dalam seluruh tubuhku.
Desahanku sudah berganti dengan erangan erangan liar kata kataku semakin
vulgar. "Ahh.. Ouchh.. entootin terus sayaang.. genjoott.. habis
memekku..!! genjoott.. kontolmu sampe mentok..!!" Ooohh.. Bapaakkk..
bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!" mendengar
celotehanku, Bapak yang pendiam berubah menjadi semakin beringas seperti
banteng kedaton dan yang membuat aku benar benar takluk adalah
staminanya yang bukan maiin perkasaa.., tidak pernah kudapatkan seperti
ini dari suamiku.
Aku benar benar sudah lupa siapa diriku yang sudah bersuami ini, yang
aku rasakan sekarang adalah perasaan yang melambung tinggi sekali yang
ingin kunikmati sepuas puasnya yang belum pernah kurasakan dengan
suamiku. Bapak mengombang ambingkan diriku dilautan kenikmatan yang maha
luas, seakan akan tiada tepinya. Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan
gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku yang begitu dahsyatnya
menggulung diriku "Ngghh.. nghh.. nghh.. Bapaku.. Akku mau keluaar..!!"
pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat
tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku, Bapak mengendalikan
gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil
menekan batang kemaluannya dalam dalam dengan memutar mutar keras
sekalii.. Clitorisku yang sudah begitu mengeras habis digencetnya.
"..aacchh.. Bapaku.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. itilkuu..!!"
Ledakan kenikmatan orgasmeku terasa seperti 'forever' menyemburkan
lendir orgasme dalam vaginaku, kupeluk tubuh Bapak erat sekali wajahnya
kuciumi sambil mengerang mengerang dikupingnya sementara Bapak terus
menggerakkan sambil menekan penisnya secara sangat perlahan, di mana
setiap mili penisnya menggesek dinding vaginaku menghasilkan suatu
kenikmatan yang luar biasa yang kurasakan dalam tubuhku yang tidak bisa
kulontarkan dengan kata kata.
Beberapa detik kenikmatan yang terasa seperti 'forever' itu akhirnya
berakhir dengan tubuhku yang terkulai lemas dengan penis Bapak masih di
dalam vaginaku yang masih berdenyut-denyut di luar kendaliku. Tanpa
tergesa-gesa, Bapak mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan
mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan
erat, membuatku benar-benar merasa aman, terlindung dan merasa sangat
disayangi. Ia sama sekali tidak menggerakkan penisnya yang masih besar
dan keras di dalam vaginaku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur
napasku yang terengah-engah.
Setelah aku kembali "sadar" dari ledakan kenikmatan klimaks yang
memabukkan tadi, aku pun mulai membalas ciumannya, memancing Bapak untuk
kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku
semakin liar. Sekarang aku tidak canggung lagi bersetubuh dengan teman
suamiku ini. Gairahku yang sempat menurun tampak semakin terpancing dan
aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan,
menggesekkan penisnya pada dinding vaginaku. Respon gerakan pantatku
membuatnya semakin liar dan aku semakin berani melayani gairahnya yang
memang tampaknya makin liar saja.
Genjotan penisnya pada vaginaku mulai cepat, kasar dan liar. Aku benar
benar tidak menyangka bisa terangsang lagi, biasanya setelah bersetubuh
dengan suamiku setelah klimax rasanya malas sekali untuk bercumbu lagi
tapi kali ini Bapak memberiku pengalaman baru walau sudah mengalami
klimax yang maha dahsyat tadi tapi aku bisa menikmati rangsangannya lagi
oleh genjotan penisnya yang semakin bernapsu, semakin cepat, semakin
kasar, hingga akhirnya ledakan lendir birahiku menetes lagi bertubi-tubi
dari dalam vaginaku.
Lalu Bapak memintaku untuk berbalik, ooh ini gaya yang paling kusenangi
"doggy style" dengan gaya nungging aku bisa merasakan seluruh alu alur
batang kemaluan suamiku dan sekarang aku akan merasakan batang yang
lebih besar lebih perkasa oohh..! dengan cepat aku berbalik sambil
merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu
sambil memelas "..Yeess..pak..masukin kontol g ede bapakdari belakang
kelobang memekku.." Bapakpun menatap liar dan yang ditatap adalah
bokongku yang sungguh sexy dimatanya, bongkahan pantatku yang bulat
keras membelah ditengah dimana bibir vaginaku sudah begitu merekah basah
dibagian labia dalamku memerah mengkilat berlumuran lendir birahiku
mengintip liang kenikmatanku yang sudah tidak sabar ingin melahap batang
kemaluannya yang sungguh luar biasa itu.
Sambil memegang batang penisnya disodokannya ketempat yang dituju.
Bleess.." ..Ooohh.. Bapaku.. teruss.. Paaakkk.. yang.. dalaam..!! mataku
mendelik merasakan betapa besaar dan panjaang batang penisnya menyodok
liang kenikmatanku, urat urat kemaluannya terasa sekali menggesek rongga
vaginaku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging
ini. Hambatan yang selalu kuhadapi dengan suamiku didalam gaya 'doggy
style' ini adalah pada waktu aku masih dalam tahap 'menanjak' suamiku
sudah terlalu cepat keluar, suamiku hanya bisa bertahan kurang dari 2
menit.
Tetapi Bapak sudah lebih dari 15 menit menggarapku dengan gaya 'doggy
style' ini tanpa ada tanda tanda mengendur. Oh bukan maiin..! bagai
kesurupan aku menggeleng gelengkan kepalaku, aku benar benar dalam
keadaan ekstasi, eranganku sudah berubah menjadi pekikan pekikan
kenikmatan, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang
kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga batang penis yang
besaar dan panjaang itu lenyap tertelan oleh kerakusan lobang vaginaku.
kenikmatanku bukan lagi pada tahap "menanjak" tapi sudah berada diawang
awang dipuncak gunung kenikmatan yang tertinggi.
"Hngk.. ngghh..Bapaku..akuu mau keluaar lagii.. aargghh..!!" aku
melenguh panjang menyertai klimaksku yang kedua yang kubuat semakin
nikmat dengan mendorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan
penisnya yang besar sedalam-dalamnya di dalam vaginaku, sambil kukempot
kempotkan vaginaku serasa ingin memeras batang kemaluannya untuk
mendapatkan seluruh kenikmatan semaksimum mungkin.
Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku
melemas dipelukan Bapak yang menindih tubuhku dari belakang. Berat
memang tubuhnya, namun Bapak menyadari itu dan segera menggulingkan
dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan
keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan yang
maha nikmat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya dengan suamiku.
Bapak memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin
nyaman dan puas. "Yuyun, Bapak belum keluar sayang..! tolongin isepin
kontolku sayaang..!" Aku benar benar terkejut aku sudah dua kali klimaks
tapi Bapak belum juga keluar, bukan main perkasanya. biasanya malah
suamiku lebih dulu dari aku klimaksnya kadang kadang aku malah tidak
bisa klimaks dengan suamiku karena suamiku suka terburu buru.
Merasa aku telah diberi kepuasan yang luar biasa darinya maka tanpa
sungkan lagi kuselomot batang kemaluannya kujilat jilat buah zakarnya
bahkan selangkangannya ketika kulihat Bapak menggeliat geliat
kenikmatan, "..Ohh yess Yuun.. nikmat sekalii.. teruss Yun.. lumat
kontolku iseep yang daleemm.. ohh.. Yuuyuun.. saayaangg..!!" Bapak
mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja menyelomot batang
kemaluannya yang besar, untuk makin merangsang dirinya aku merangkak
dihadapannya tanpa melepaskan batang kemaluannya dari mulutku,
kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak hentakan
kebelakang, benar saja melihat gerakan erotisku Bapak makin mendengus
dengus bagai kuda jantan liar, dan tidak kuperkirakan yang tadinya aku
hanya ingin merangsang Bapak untuk bisa cepat ejakulasinya malah aku
merasakan birahiku bangkit lagi vaginaku terasa berdenyut denyut
clitorisku mengeras lagi.
Ohh.. beginikah multiple orgasm yang banyak dibicarakan teman temanku?
slomotanku makin beringas, batang yang besar itu yang menyumpal mulutku
tak kupedulikan lagi kepalaku naik turun cepat sekali, Bapak
menggelinjang hebat, akhirnya kurasakan vaginaku ingin melahap kembali
batang kemaluannya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas
penisnya dari mulutku langsung aku merangkak keatas tubuhnya kuraih
batang kemaluannya lalu kududuki sembari kutuju ke vaginaku yang masih
lapar itu. Bleess.. aachh..aku merasakan bintang bintang dilangit
kembali bermunculan.
"..Ooohh..Yuyun..kau sungguuh sexxyy.. masuukin kontolku..!!" Bapak
memujiku setinggi langit melihat begitu antutiasnya aku meladeninya
bahkan bisa kukatakan baru pertama kali inilah aku begitu antutias
begitu beringas bagai kuda betina liar melayani kuda jantan yang sangat
perkasa ini. "..Yess.. Bapaku.. yeess.. kumasukkan kontolmu yang perkasa
ini..!" kuputar putar pinggulku dengan cepatnya sekali kali kuangkat
pantatku lalu kujatuhkan dengan derass sehingga batang penis yang besar
itu melesak dalaam sekali..
"..aachh.. Yuuyuun.. putaar.. habiisiin kontool Bapak sayang.. eennakk..
sekaallii..!!" giliran Bapak merintih mengerang bahkan mengejang
ngejangkan tubuhnya, tidak bisa kulukiskan betapa nikmatnya perasaanku,
tubuhku terasa seringan kapas jiwaku serasa diombang ambing didalam
lautan kenikmatan yang maha luas kucurahkan seluruh tenagaku dengan
memutar menggenjot bahkan menekan keras sekali pantatku, kali ini aku
yang berubah menjadi ganas dan jalang, bagaikan kuda betina liar aku
putar pinggulku dan bagai penari perut meliuk meliuk begitu cepat.
Batang kemaluannya kugenjot dan kupelintir habiss.. bahkan
kukontraksikan otot otot vaginaku sehingga penis yang besar itu terasa
bagai dalam vacum cleaner terhisap dan terkenyot didalam liang vaginaku.
Dan yang terjadi adalah benar benar membuatku bangga sekali, Bapak
bagai layang layang putus menggelinjang habis kadang mengejangkan
tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, sekali kali ingin
melepaskan tubuhku darinya tapi tidak kuberikan kesempatan itu bahkan
kutekan lagi pantatku lebih keras, batang penisnya melesak seluruhnya
bahkan rambut kemaluannya sudah menyatu dengan rambut kemaluanku,
clitorisku yang lapar akan birahi sudah mengacung keras makin merah
membara tergencet batang kemaluannya. Badanku sedikit kumiringkan ke
belakang, buah zakarnya kuraih dan keremas remas, "..Ooohh.. aachh..
yeess.. Heess.. yeess..!!"
Bapak membelalakan matanya sama sekali tidak menyangka aku menjadi
begitu beringass..begitu liaar.. menunggangi tubuhnya, lalu Bapak
bangkit, dengan posisi duduk ia menylomot buah dadaku. aachh tubuhku
semakin panaas.. kubusungkan kedua buahdadaku. "..slomot.. pentilku..
dua. duanya.. Paak..yeess..!!sshh.. oohh..!! mataku menjadi berkunang
kunang, "..Ooohh.. Yuyun sayang.. nikmatnya bukan main posisi ini..!
batang kontol Bapak melesak dalam sekali menembus memekmu sayang..!"
Bapak mendengus dengus kurasakan batang penisnya mengembung pertanda
spermanya setiap saat akan meletup, "..Ohh.. sshh..aahh.. Bapaku
..keluaar.. bareeng.. sayaannghh..!! jiwaku terasa berputar putar..!
"..yess..Yuun..aku keluarkan diluar apa didalam..?". "..Ohh.. Bapak
kontoolmu.. jaangaahhn.. dicabuut..keluarin.. didalaam..!!
Tiba tiba bagaikan disetrum jutaan volt kenikmatan tubuhku bergetar
hebat sekalii..!dan tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat
didalam rahimku, "..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh.. oohh..
nikmaatnya.. memekmu Yuyun..!!" Bapak memuncratkan air maninya didalam
rongga vaginaku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun mengelinjang
hebat sampai lupa daratan "..Nggkkh.. sshh.. uugghh.. Paakk.. teekeen
kontoolmu.. sampe mentookkhh.. sayaahng.. aarrgghh..!! gelombang demi
gelombang kenikmatan menggulung jiwaku, ooh benar benar tak kusangka
makin sering klimaks makin luar biaasaa rasa nikmatnya jiwaku serasa
terbetot keluar terombang ambing dalam lautan kenikmatan yang maha luas.
Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai batang penisnya
pantatnya pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali.
Seluruh tetes air maninya kuperas dari batang kemaluannya yang sedang
terjepit menyatu didalam liang vaginaku. aarrgghh.. Nikmatnya sungguh
luar biaasaa..!! Oohh Bapak aku kuatir akan ketagihan dengan batang
penismu yang maha dahsyat ini..!! Akhirnya perlahan lahan kesadaranku
pulih kembali, klimaks yang ketiga ini membuat tubuhku terasa lemas
sekali, Bapak sadar akan keterbatasan tenagaku, akhirnya ia membaringkan
tubuhku didadanya yang kekar, aku merasakan kenyamanan yang luar biasa,
kepuasanku terasa sangat dihargainya. Tiga kali klimaks bukanlah hal
yang mudah bagiku untuk mendapatkannya didalam satu kali permainan sex.
Bapak telah menaklukan diriku luaar.. dalaam..!! Dan kami tertidur pulas.....
TAMAT
No comments:
Post a Comment