Peristiwa penculikan dan perkosaan yang dialami ES (21), perawat yang
bekerja di Kabupaten Muara Enim, Sumsel, yang dilakukan mantan pacarnya,
FE (24), berbuntut panjang. Pasalnya, selain sudah direnggut
kesuciannya oleh mantan pacarnya, ES juga terancam tidak akan
melangsungkan pernikahan dengan tunangannya pada 24 Agustus nanti.
Diketahui,
BR (23), calon mempelai pria memutuskan untuk membatalkan pernikahan
itu. Bahkan, BR meminta semua uang yang diberikan dalam rangka hajatan
itu dikembalikan penuh, termasuk mas kawin yang sudah diserahkan
sebelumnya.
"Hancur semuanya, anak saya rusak, pernikahannya
bakal batal. Keluarga kami malu," ungkap Na (45), ibu korban di
Mapolresta Palembang, Sabtu (16/8).
Na menjelaskan, putrinya
tersebut akan menikah pada 24 Agustus nanti dengan BR, pegawai bank di
Muara Enim. Sebelum penculikan itu terjadi, pihak keluarga sudah
menyiapkan keperluan kebutuhan pernikahan itu, termasuk menyebar
undangan. Namun, rencana itu gagal setelah korban hilang selama sebelas
hari.
"Semuanya hancur. Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya. Agar dia malu seumur hidup," tegasnya.
Seperti
diberitakan sebelumnya, ES melaporkan ke polisi setelah menjadi korban
penculikan, penyekapan dan perkosaan yang dilakukan FE, pegawai negeri
sipil (PNS) di salah satu kecamatan di Palembang. ES disekap selama
sebelas hari sejak 24 Juli di rumah pelaku di kawasan Talang Buruk
Palembang.
Dugaan kuat, pelaku melakukan perbuatan itu lantaran
patah hati setelah korban yang tak lain adalah mantan pacarnya akan
menikah dengan pria lain. Keberadaan korban diketahui setelah
keluarganya mendapat informasi dari tetangganya bahwa korban dibawa
kabur oleh mantan pacarnya. Keluarga korban pun kantor mendatangi Badan
Kepegawaian Daerah (BKD) Palembang mencari data pegawai PNS untuk
menemukan rumah pelaku.
No comments:
Post a Comment